Uncategorized
Perbedaan Antara On the Job Training dan Off the Job Training
Saat ini, pelatihan telah menjadi kebutuhan inti organisasi untuk mengembangkan keterampilan khusus pada karyawan mereka yang ada dan calon karyawan. Ada dua metode untuk memberikan pelatihan pada pekerja yaitu on-the-job training dan off-the-job training.
Seperti namanya, yang pertama mengacu pada pelatihan yang diberikan di lokasi kerja aktual yang melibatkan pelatihan ‘langsung’, sedangkan metode yang terakhir melibatkan pemberian pelatihan kepada karyawan di tempat selain lokasi kerja sebenarnya.
Sementara pelatihan di tempat kerja disediakan di tempat kerja itu sendiri, peserta pelatihan menghasilkan sesuatu sambil belajar. Dalam pelatihan off-the-job, peserta pelatihan berada jauh dari lingkungan kerja, yang menghilangkan stres, frustrasi dan hiruk pikuk pekerjaan sehari-hari.
Lihat artikel yang disajikan kepada Anda, untuk mempelajari perbedaan antara pelatihan di tempat kerja dan di luar pekerjaan.
Tabel Perbandingan
Dasar Perbandingan |
On the Job Training |
Off the Job Training |
---|---|---|
Pengertian |
Pelatihan di tempat kerja mengacu pada bentuk pelatihan yang diberikan di tempat kerja selama kinerja pekerjaan yang sebenarnya. |
Ketika karyawan diberikan pelatihan di luar lokasi kerja yang sebenarnya, jenis pelatihan semacam itu disebut pelatihan di luar pekerjaan. |
Pendekatan |
Praktis |
Teoretis |
Partisipasi aktif |
Ya |
Tidak |
Lokasi |
Di tempat kerja |
Jauh dari tempat kerja |
Prinsip |
Belajar dengan melakukan |
Belajar dengan mendapatkan ilmu |
Gangguan kerja |
Tidak, karena peserta pelatihan menghasilkan produk selama pembelajaran. |
Ya, karena diberikan pelatihan pertama yang dilanjutkan dengan performance. |
Dibawa oleh |
Karyawan berpengalaman |
Profesional atau ahli. |
Biaya |
Murah |
Mahal |
Cocok untuk |
Perusahaan manufaktur |
Perusahaan non-manufaktur |
Definisi On the Job Training (Pelatihan di Tempat Kerja)
Seperti namanya, “on the job” training (OJT) adalah metode pemberian pelatihan kepada karyawan saat mereka sedang bekerja di tempat kerja. Tujuan pelatihan adalah untuk membiasakan karyawan dengan situasi kerja normal, yaitu selama periode pelatihan, karyawan akan mendapatkan pengalaman langsung menggunakan mesin, peralatan, peralatan, bahan, dll. Ini juga membantu karyawan untuk belajar bagaimana menghadapi tantangan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan.
Tema utama dari metode pelatihan ini adalah belajar sambil melakukan di mana supervisor atau karyawan yang berpengalaman menunjukkan kepada peserta pelatihan bagaimana melakukan tugas tertentu. Peserta pelatihan mengikuti instruksi dari supervisor dan melakukan tugas.
Karena kesederhanaan, metode ini sangat digunakan oleh perusahaan untuk melatih karyawan saat ini atau masa depan.
Definisi Off the Job Training (Pelatihan di Luar Pekerjaan)
Pelatihan “Off the job” adalah metode pelatihan, yang dilakukan di lokasi, jauh dari tempat kerja yang sebenarnya untuk jangka waktu tertentu. Alasan di balik memberikan pelatihan di tempat selain lokasi kerja adalah untuk menyediakan lingkungan yang bebas stres kepada karyawan di mana mereka dapat berkonsentrasi hanya pada pembelajaran. Materi studi diberikan kepada peserta pelatihan, untuk pengetahuan teoritis yang lengkap.
Para peserta pelatihan bebas menyampaikan pandangan dan pendapat mereka selama sesi pelatihan. Selain itu, mereka dapat mengeksplorasi ide-ide baru dan inovatif.
Ini adalah salah satu metode pelatihan yang mahal. Ini melibatkan pemilihan tempat pelatihan, pengaturan fasilitas bagi pekerja, mempekerjakan seorang ahli untuk memberikan pelatihan, dll.
Perbedaan Utama Antara Pelatihan di Tempat Kerja dan Di Luar Pekerjaan
Perbedaan mendasar antara pelatihan di tempat kerja dan di luar pekerjaan ditunjukkan di bawah ini:
1. Metode pelatihan yang digunakan untuk memberikan pelatihan kepada karyawan saat dia berada di tempat kerja melakukan pekerjaan dikenal sebagai pelatihan di tempat kerja. Pelatihan di luar pekerjaan melibatkan pelatihan karyawan di luar lokasi pekerjaan.
2. On the job training memiliki pendekatan praktis, sedangkan off the job training bersifat teoritis.
3. Pelatihan di tempat kerja melibatkan pengalaman langsung dari peserta pelatihan yang tidak dengan kasus pelatihan di luar pekerjaan.
4. Pelatihan ‘di tempat kerja’ melibatkan belajar dengan melakukan tugas sementara pelatihan ‘di luar pekerjaan’ melibatkan belajar dengan memperoleh pengetahuan.
5. Dalam on the job training, tidak ada gangguan kerja karena pelatihan dan produksi berjalan beriringan. Sebaliknya, dalam off the job training, pekerjaan terhambat karena terlebih dahulu diberikan pelatihan yang diikuti dengan kinerja yang sebenarnya.
6. Pelatihan di tempat kerja dilakukan oleh karyawan yang berpengalaman. Berbeda dengan pelatihan off-the-job yang disediakan oleh para ahli.
7. On the job training lebih murah daripada off the job training.
8. Pelatihan di tempat kerja sesuai untuk entitas manufaktur sedangkan pelatihan di luar kerja cocok untuk entitas non-manufaktur.
Kesimpulan
Pengujian sering kali mengikuti pelatihan untuk mengetahui apa yang dipelajari peserta selama pelatihan. Evaluasi dilakukan dengan kriteria tertentu seperti jumlah kecelakaan, kualitas, produktivitas, kinerja, dll.