Uncategorized
Perbedaan Antara Fasa Tunggal dan Tiga Fasa
Sistem catu daya terutama diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu, sistem satu fasa dan tiga fasa.
Fasa tunggal digunakan di tempat yang membutuhkan daya lebih sedikit dan untuk menjalankan beban kecil. Tiga fasa digunakan di industri besar, pabrik dan di unit manufaktur di mana sejumlah besar daya diperlukan.
Salah satu perbedaan utama antara fasa tunggal dan tiga fasa adalah bahwa fasa tunggal terdiri dari satu konduktor dan satu kabel netral sedangkan suplai tiga fasa menggunakan tiga konduktor dan satu kabel netral untuk menyelesaikan rangkaian. Beberapa perbedaan lain di antara mereka dijelaskan di bawah dalam grafik perbandingan.
Tabel Perbandingan
Definisi Fasa Tunggal
Fasa tunggal membutuhkan dua kabel untuk menyelesaikan rangkaian, yaitu konduktor dan netral. Konduktor membawa arus dan netral adalah jalur kembalinya arus.
Fasa tunggal memasok tegangan hingga 230 volt. Ini banyak digunakan untuk menjalankan peralatan kecil seperti kipas, pendingin, penggiling, pemanas, dll.
Definisi Tiga Fasa
Sistem tiga fasa terdiri dari empat kabel, tiga konduktor dan satu netral. Konduktor berada di luar fasa dan ruang 120ยบ terpisah satu sama lain. Sistem tiga fasa juga digunakan sebagai sistem satu fasa. Untuk beban rendah, satu fasa dan netral dapat diambil dari suplai tiga fasa.
Pasokan tiga fasa terus menerus dan tidak pernah benar-benar turun ke nol. Dalam sistem tiga fasa daya dapat ditarik baik dalam konfigurasi bintang atau delta. Sambungan bintang digunakan untuk transmisi jarak jauh karena memiliki arus gangguan yang netral.
Perbedaan Kunci Antara Fasa Tunggal dan Tiga Fasa
1. Dalam catu daya satu fasa, daya mengalir melalui satu konduktor sedangkan catu daya tiga fasa terdiri dari tiga konduktor untuk catu daya.
2. Pasokan fasa tunggal membutuhkan dua kabel (satu fasa dan satu netral) untuk menyelesaikan rangkaian. Tiga fasa membutuhkan tiga kabel fasa dan satu kabel netral untuk menyelesaikan rangkaian.
3. Fasa tunggal memasok tegangan hingga 230V sedangkan suplai tiga fasa membawa tegangan hingga 415V.
4. Daya maksimum ditransfer melalui tiga fasa dibandingkan dengan pasokan satu fasa.
5. Fasa tunggal memiliki dua kabel yang membuat jaringan menjadi sederhana sedangkan jaringan tiga fasa rumit karena terdiri dari empat kabel.
6. Sistem fasa tunggal hanya memiliki satu kabel fasa, dan jika kesalahan terjadi pada jaringan, maka catu daya gagal total. Tetapi dalam sistem tiga fasa jaringan memiliki tiga fasa, dan jika gangguan terjadi pada salah satu fasa, dua fasa lainnya akan terus memasok daya.
7. Efisiensi suplai satu fasa lebih kecil dibandingkan dengan suplai tiga fasa. Karena suplai tiga fasa membutuhkan lebih sedikit konduktor dibandingkan dengan suplai satu fasa untuk rangkaian ekivalen.
8. Pasokan satu fasa membutuhkan lebih banyak perawatan dan menjadi mahal dibandingkan dengan suplai tiga fasa.
9. Pasokan fasa tunggal sebagian besar digunakan di rumah dan untuk menjalankan beban kecil. Pasokan tiga fasa digunakan dalam industri besar dan untuk menjalankan beban berat.
Sambungan bintang dari tiga fasa memungkinkan penggunaan dua tegangan yang berbeda (yaitu, 230 volt dan 415 volt). 230V disuplai dengan menggunakan satu fasa dan satu kabel netral, dan tiga fasa disuplai antara dua fasa.
Kesimpulan
Perbedaan paling signifikan antara catu daya satu fasa dan catu daya tiga fasa adalah bahwa catu daya 1 fasa memiliki rangkaian sederhana dua kabel untuk mentransfer daya ke beban kecil seperti peralatan yang digunakan di rumah dan kantor, sementara catu daya 3 fasa lebih ekonomis untuk menyalurkan daya tinggi ke beban berat di industri.