Perbandingan
Perbedaan Antara Difraksi dan Interferensi
Perbedaan penting antara difraksi dan interferensi adalah bahwa difraksi cahaya terjadi karena superposisi wavelet sekunder yang dihasilkan dari berbagai bagian muka gelombang (sederhananya penyebaran cahaya ketika berkas melewati celah). Sedangkan terhadap interferensi adalah hasil superposisi gelombang cahaya dari 2 sumber yang koheren.
Perbedaan penting lainnya antara keduanya adalah bahwa intensitas semua pinggiran terang tidak sama dalam kasus difraksi namun sama dalam kasus interferensi. Pada sesi ini, kita akan membahas beberapa parameter lain yang membedakan keduanya.
Tabel Perbandingan
Dasar Perbandingan | ||
---|---|---|
Dasar | Terjadi karena superposisi wavelet sekunder. | Terjadi karena superposisi gelombang cahaya dari dua sumber. |
Intensitas Pinggiran | Tidak sama untuk semua pinggiran. | Sama untuk semua pinggiran. |
Lebar pinggiran | tidak setara | Setara |
Jarak pinggiran | Tidak seragam | Seragam |
Celah atau rintangan | Yang dibutuhkan | Tidak dibutuhkan |
Arah perambatan gelombang | Berubah setelah difraksi. | Tetap tidak berubah setelah disuperposisi. |
Kontras antara maxima dan minima | Buruk | Baik |
Definisi Difraksi
Difraksi adalah fenomena penyebaran gelombang cahaya ketika melewati celah atau celah kecil. Tetapi perlu diperhatikan di sini bahwa panjang gelombang gelombang harus sebanding dengan dimensi celah.
Seperti dalam kasus bukaan besar, gelombang cahaya tidak akan menekuk di tepinya. Sementara dalam kasus bukaan yang lebih kecil, tekukannya cukup terlihat. Tetapi untuk dimensi celah yang sangat kecil, bukaan bertindak sebagai sumber terpisah dan dengan demikian memungkinkan penyebaran gelombang ke seluruh permukaan setelah celah.
Gambar di bawah menunjukkan proses difraksi gelombang cahaya:
Gambar di bawah menunjukkan pola difraksi gelombang:
Maksima dalam pola mewakili wilayah terang sedangkan minima menunjukkan wilayah gelap di atas layar.
Definisi Interferensi
Interferensi adalah tindakan superposisi dua atau lebih gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dua sumber koheren yang merambat dalam medium yang sama. Kita tahu sumber koheren memberikan gelombang cahaya dengan frekuensi yang sama dan perbedaan fase yang konstan.
Jadi, dua gelombang yang koheren di alam saling tumpang tindih ketika mereka saling bersilangan. Jadi superposisi gelombang memberikan tambahan aljabar dari gangguan karena gelombang terpisah.
Perlu dicatat di sini bahwa intensitas gelombang yang dihasilkan bergantung pada amplitudo dan hubungan fase dari gelombang dua komponen.
Jadi, atas dasar ini, interferensi diklasifikasikan menjadi dua kategori:
1. Interferensi Konstruktif
Ketika dua gelombang superposisi memiliki amplitudo dan fase yang sama maka intensitas gelombang yang dihasilkan akan lebih tinggi dari dua gelombang yang terpisah.
Lebih khusus amplitudo gelombang yang dihasilkan akan menjadi dua kali amplitudo gelombang yang akan disuperposisikan.
Interferensi semacam itu disebut interferensi konstruktif. Gambar di bawah menunjukkan interferensi konstruktif gelombang:
2. Interferensi Destruktif
Jika dua gelombang superposisi memiliki amplitudo yang sama tetapi fasenya berlawanan maka intensitas gelombang yang dihasilkan akan lebih kecil dari dua gelombang yang terpisah. Amplitudo dua gelombang akan ditambahkan tetapi karena keduanya berada dalam fase yang berlawanan sehingga keduanya saling meniadakan.
Ini disebut interferensi destruktif. Gambar di bawah menunjukkan interferensi destruktif:
Perbedaan Kunci Antara Difraksi dan Interferensi
1. Difraksi adalah hasil perambatan cahaya dari bagian yang berbeda dari muka gelombang yang sama. Sedangkan interferensi merupakan hasil interaksi cahaya yang datang dari dua muka gelombang yang terpisah.
2. Lebar pinggiran jika terjadi difraksi tidak sama sedangkan lebar pinggiran jika terjadi interferensi adalah sama.
3. Difraksi memiliki kontras yang buruk antara maxima dan minima sementara interferensi menunjukkan kontras yang baik antara maxima dan minima.
4. Agar difraksi dapat terjadi, celah atau rintangan diperlukan, tetapi untuk interferensi gelombang tidak ada persyaratan seperti itu.
5. Karena difraksi, arah rambat gelombang berubah. Sedangkan jika terjadi interferensi, gelombang superposisi merambat dalam arah yang sama.
6. Dalam difraksi, jarak antara pinggiran yang berbeda tidak seragam. Namun, dalam kasus interferensi, jarak antara pinggiran menunjukkan sifat yang seragam.
7. Titik intensitas minimum dalam kasus difraksi tidak sepenuhnya gelap. Berbeda dengan jika terjadi interferensi, titik-titik intensitas minimum menunjukkan kegelapan total.
Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan di atas, jelas bahwa interferensi adalah hasil superposisi sedangkan difraksi adalah konsekuensi dari penyebaran gelombang cahaya.