Uncategorized
Perbedaan Antara Aset dan Liabilitas
Indikator bisnis yang sukses adalah bisnis yang memiliki proporsi aset terhadap liabilitas yang tinggi, karena ini menunjukkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi.
Dalam terminologi bisnis dan akuntansi, Anda mungkin sering mendengar istilah, aset, dan liabilitas. Aset dapat dipahami sebagai item properti, yang dimiliki oleh individu atau perusahaan. Mereka memiliki nilai tertentu dan dapat digunakan untuk memenuhi liabilitas seperti hutang, komitmen dan warisan. Di sisi lain, liabilitas mengacu pada kewajiban individu atau entitas, yang harus dipenuhi, di masa depan.
Singkatnya, aset adalah apa yang dimiliki perusahaan, sedangkan liabilitas adalah hutang perusahaan. Keduanya memainkan peran penting dalam setiap bisnis, karena mereka memutuskan posisi keseluruhan perusahaan pada tanggal tertentu, dengan bantuan Neraca. Baca artikel untuk lebih memahami perbedaan antara aset dan kewajiban.
Tabel Perbandingan
Dasar Perbandingan |
Aset |
Liabilitas |
---|---|---|
Pengertian |
Aset adalah properti atau perkebunan, yang dimiliki perusahaan, memiliki nilai moneter |
Liabilitas mengacu pada hutang, yang perusahaan berutang kepada orang atau badan. |
Apa itu? |
Ini adalah sumber daya keuangan yang memberikan manfaat ekonomi masa depan. |
Ini adalah kewajiban keuangan, yang harus dilunasi di masa depan. |
Depresiasi |
Dapat didepresiasi |
Non Depresiasi |
Perhitungan |
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik |
Liabilitas = Aset – Ekuitas Pemilik |
Posisi di Neraca |
Kanan |
Kiri |
Jenis |
Aset Lancar, Aset Tidak Lancar. |
Liabilitas Lancar, Liabilitas Tidak Lancar. |
Contoh |
Bangunan, Kas, Piutang Usaha, Investasi dll. |
Pinjaman jangka panjang, Cerukan Bank, Hutang Usaha, dll. |
Definisi Aset
Nilai ekonomi dari segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan dikenal sebagai Aset. Dengan kata sederhana, aset adalah objek yang dapat diubah menjadi uang tunai atau menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dalam waktu dekat. Sangat membantu dalam membayar hutang atau biaya entitas. Akuntansi membagi aset menjadi dua kategori besar yaitu-
Aset tidak lancar
- Aset Tetap Berwujud
- Aset Tetap Tidak Berwujud
- Investasi jangka panjang
Aset lancar
- Piutang dagang
- Inventaris
- Investasi
- Tunai
- Biaya dibayar dimuka
Definisi Liabilitas
Nilai ekonomi dari setiap hutang atau kewajiban yang terutang oleh perusahaan kepada individu atau organisasi lain dikenal sebagai liabilitas. Dengan kata sederhana, liabilitas adalah tanggung jawab yang timbul dari transaksi masa lalu, yang harus segera dibayar oleh perusahaan, melalui aset yang dimiliki oleh entitas. Akuntansi membagi liabilitas menjadi dua kategori besar yaitu:
Liabilitas Tidak Lancar
- Surat utang
- Pinjaman Jangka Panjang
Liabilitas Lancar
- Pinjaman Jangka Pendek
- Akun hutang
- Cerukan Bank
- Biaya luar biasa
Perbedaan Utama Antara Aset dan Liabilitas
Poin-poin yang diberikan di bawah ini substansial, sejauh menyangkut perbedaan antara aset dan liabilitas:
1. Dalam konteks akuntansi, aset adalah properti atau harta yang dapat diubah menjadi uang tunai di masa depan, sedangkan liabilitas adalah utang yang harus diselesaikan di masa depan.
2. Aset mengacu pada sumber daya keuangan, yang memberikan manfaat ekonomi masa depan. Sebaliknya, liabilitas adalah kewajiban keuangan tersebut, yang membutuhkan pelunasan dalam waktu dekat.
3. Aset adalah objek yang dapat disusutkan, yaitu setiap tahun persentase atau jumlah tertentu dikurangi sebagai penyusutan. Sebagai lawan ini, liabilitas tidak dapat disusutkan.
4. Dalam neraca, aset ditampilkan di sisi kanan, sedangkan liabilitas ditempatkan di sebelah kiri. Selanjutnya, total aset dan total liabilitas harus dihitung.
5. Aset diklasifikasikan sebagai aset lancar dan tidak lancar. Di sisi lain, liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar dan tidak lancar.
6. Contoh aset – Piutang Usaha, Bangunan, Inventaris, Paten, Perabotan, dll. dan Contoh kewajiban- Hutang Usaha, Surat Utang, Pinjaman Bank, Cerukan, dll.
Kesimpulan
Dalam Neraca, baik aset maupun liabilitas dipertimbangkan, yang mencerminkan posisi keuangan perusahaan. Terkadang, neraca ini sangat membantu dalam membandingkan posisi keuangan suatu perusahaan/firma dalam dua tahun yang berbeda atau bahkan antara dua atau lebih perusahaan/firma.