ElektroInstrumen Elektonik
Pengertian Resolver
Resolver adalah trafo putar yang digunakan untuk mengubah posisi sudut poros menjadi koordinat Cartesian. Ini adalah perangkat analog yang memiliki mitra digital. Output dari transduser memiliki dua sinyal, satu sebanding dengan sudut sinus dan lainnya sebanding dengan sudut cosinus.
Resolver adalah perangkat elektromagnetik yang sangat presisi yang terdiri dari dua stator dan dua belitan rotor. Konstruksinya mirip dengan motor induksi luka dua fase dua kutub.
Kedua belitan stator ditempatkan dalam struktur magnet yang sama, tetapi sumbunya terpisah 90° satu sama lain. Demikian pula, belitan rotor ditempatkan dalam struktur magnet yang sama dan saling tegak lurus satu sama lain.
Tegangan bolak-balik diterapkan di belitan stator yang menginduksi fluks magnet bolak-balik. Fluks ini menginduksi tegangan pada belitan rotor. Tegangan keluaran dari belitan rotor berbanding lurus dengan tegangan masukan stator. Tegangan keluaran rotor sama dengan sudut sinus dan cosinus stator.
Konfigurasi lilitan resolver ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Belitan stator S1 dan S3 dieksitasi oleh sumber AC dan belitan lainnya S2 dan S4 dihubung pendek. Tegangan keluaran diperoleh dari rotor.
Klasifikasi Resolver
Resolver diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Mereka
Computing Resolver
Jenis resolver seperti itu digunakan untuk menghasilkan fungsi sinus cosinus dan tangen. Ini digunakan untuk menyelesaikan hubungan geometris.
Sinkronisasi Resolver
Digunakan untuk transmisi data. Mereka melakukan fungsi transmisi, penerimaan dan sebagai pengontrol transformator. Ini lebih akurat daripada sinkronisasi.
Aplikasi Resolver
Aplikasi dari resolver adalah sebagai berikut:
- Ini digunakan dalam resolusi vektor, yang merupakan proses pemisahan vektor menjadi berbagai bagian.
- Ini digunakan untuk menentukan sudut dan komponen vektor.
- Resolver digunakan untuk mengontrol amplitudo pulsa dan juga dalam resolusi pulsa.
- Digunakan untuk perpindahan fasa.
Resolver dapat secara akurat mengubah nilai polar menjadi bentuk persegi panjang. Rotasi poros memberikan nilai kutub dan koordinat katering mengubahnya menjadi bentuk persegi panjang (x, y).