ElektroInstrumen Elektonik
Pengertian Instrumen Analog
Instrumen analog didefinisikan sebagai instrumen yang outputnya merupakan fungsi kontinu waktu, dan memiliki hubungan konstan dengan inputnya. Kuantitas fisik seperti tegangan, arus, daya dan energi diukur melalui instrumen analog.
Sebagian besar instrumen analog menggunakan penunjuk atau dial untuk menunjukkan besarnya kuantitas yang diukur.
Klasifikasi Instrumen Analog
Klasifikasi besaran analog tergantung pada jumlah besaran fisis yang diukur. Misalnya, alat yang digunakan untuk mengukur arus dikenal sebagai ammeter dan voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan. Wattmeter dan frekuensi meter mengukur daya dan frekuensi masing-masing.
Instrumen analog diklasifikasikan berdasarkan jenis arus yang dapat diukur. Berikut ini adalah jenis-jenis alat listrik.
- Instrumen Analog Arus Langsung
- Instrumen Analog Arus Bolak-balik
- Kedua Instrumen Arus Langsung dan Bolak-balik.
Instrumen analog juga dapat diklasifikasikan dengan menunjukkan output dari kuantitas yang diukur. Berbagai jenis instrumen analog ditunjukkan di bawah ini:
- Indikasi (Menunjukkan)
- Rekaman
- Mengintegrasikan Instrumen
Instrumen Indikasi
Instrumen indikasi menunjukkan besarnya kuantitas yang diukur. Instrumen ini menggunakan dial dan pointer sebagai indikator. Amperemeter dan voltmeter termasuk dalam kategori ini. Instrumen pengintegrasian terdiri dari dua jenis.
- Instrumen Elektromekanis
- Instrumen Elektronik
Instrumen Perekaman
Jenis instrumen semacam itu memberikan pembacaan terus menerus selama periode tertentu. Variasi jumlah dicatat pada lembar kertas.
Instrumen Integrasi
Instrumen yang mengukur penjumlahan kuantitas listrik selama periode tertentu dikenal sebagai instrumen integrasi.
Klasifikasi instrumen analog juga dapat dilakukan dengan metode yang digunakan oleh instrumen untuk membandingkan besaran yang diukur. Berikut ini adalah klasifikasi instrumen berdasarkan metodenya.
1. Instrumen Pengukuran Langsung
Instrumen secara langsung mengubah besaran ukur menjadi energi yang mengaktifkan instrumen dan nilai besaran yang tidak diketahui yang diukur melaluinya. Ammeter, Voltmeter, Wattmeter dan Energy Meter adalah contoh alat ukur langsung.
2. Instrumen Pembanding
Instrumen pembanding mengukur besaran yang tidak diketahui dengan membandingkannya dengan nilai standar. Contoh alat pembanding adalah jembatan ac dan dc.
Akurasi mereka juga dapat mengklasifikasikan instrumen analog.
Prinsip Operasi
Instrumen analog dapat dikategorikan menurut prinsip operasinya. Berikut ini adalah efek menggunakan instrumen analog untuk operasinya.
Efek Magnetik
Efek magnetik berarti arus yang mengalir melalui konduktor menginduksi medan magnet di sekitarnya. Misalnya, pertimbangkan konduktor diubah menjadi koil. Penjumlahan medan magnet kumparan akan berperilaku sebagai magnet imajiner.
Efek Termal
Arus ukur yang melewati elemen pemanas meningkatkan suhunya. Termokopel yang melekat pada elemen mengubah suhu menjadi ggl. Konversi arus menjadi ggl dengan bantuan suhu dikenal sebagai efek termal.
Efek Elektrostatik
Gaya elektrostatik yang diberikan antara dua pelat bermuatan. Gaya ini digunakan untuk menggeser salah satu pelat. Instrumen yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikenal sebagai perangkat elektrostatik.
Efek Induksi
Disk konduktor non-magnetik yang ditempatkan dalam medan magnet menginduksi gaya gerak listrik. Medan magnet ini diinduksi oleh elektromagnet yang dieksitasi oleh arus bolak-balik.
Gaya gerak listrik menginduksi arus listrik di dalam drum. Interaksi yang dihasilkan oleh arus induksi dan ggl menggerakkan cakram. Efek ini banyak digunakan dalam efek induksi.
Efek Hall
Bahan menghasilkan arus listrik dengan adanya medan magnet transversal. Tegangan dihasilkan antara dua tepi konduktor. Besarnya tegangan tergantung pada arus, kerapatan fluks, dan sifat konduktor.