Mesin ListrikMotor Induksi
Cogging di Motor Induksi
Fenomena Penguncian Magnetik (Magnetic Locking) antara gigi stator dan rotor disebut Cogging atau Teeth Locking (Penguncian Gigi).
Bahkan setelah menerapkan tegangan penuh ke belitan stator, rotor motor induksi 3 fasa gagal untuk memulai (start). Kondisi ini muncul ketika jumlah slot stator dan rotor sama atau memiliki rasio integral.
Jumlah slot stator sama dengan atau kelipatan integral dari slot rotor, gaya pelurusan yang kuat dihasilkan antara stator dan rotor.
Sebagai hasil dari gaya-gaya ini, torsi penyelarasan lebih besar daripada torsi percepatan dengan konsekuensi kegagalan motor untuk memulai. Dengan demikian, penguncian dibuat antara gigi stator dan rotor. Kondisi ini dikenal sebagai Cogging atau penguncian Magnetik.
Ketika gigi stator dan rotor saling berhadapan, keengganan jalur magnet minimum. Di bawah kondisi jalur reluktansi minimum ini, penguncian magnetik terjadi antara stator dan gigi rotor.
Untuk mengurangi atau menghilangkan proses Cogging, jumlah slot stator tidak pernah dibuat sama dengan rotor atau memiliki rasio integral. Hal ini juga dapat dikurangi dengan menggunakan rotor miring. Cogging dan Crawling kurang menonjol pada motor rotor belitan karena torsi awal yang lebih tinggi.