Uncategorized
Resonansi Seri
Pada rangkaian seri RLC, ketika arus rangkaian sefasa dengan tegangan yang diberikan, rangkaian dikatakan dalam Resonansi Seri. Kondisi resonansi muncul pada rangkaian RLC seri ketika reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif.
XL = XC or (XL – XC = 0)
Rangkaian resonansi seri memiliki kemampuan untuk menarik arus dan daya yang besar dari sumber listrik; itu juga disebut sirkuit akseptor. Rangkaian RLC resonansi seri ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Impedansi akan menjadi:
Menempatkan nilai XL – XC = 0 dalam persamaan (1) kita akan mendapatkan:
Zr = R
Arus I = V/ Zr = V/R
Karena pada resonansi, oposisi terhadap aliran arus hanya resistansi (R) dari rangkaian. Pada kondisi ini, rangkaian menarik arus maksimum.
Efek Resonansi Seri
Efek berikut dari kondisi resonansi seri diberikan di bawah ini:
- Pada kondisi resonansi, XL = XC impedansi rangkaian adalah minimum dan direduksi menjadi resistansi rangkaian. yaitu Zr = R
- Pada kondisi resonansi, karena impedansi rangkaian minimum, arus dalam rangkaian maksimum. yaitu Ir = V/Zr = V/R
- Karena nilai arus resonansi Ir maksimum, maka daya yang ditarik oleh rangkaian juga dimaksimalkan. yaitu Pr = I2Rr
- Pada kondisi resonansi, arus yang ditarik oleh rangkaian sangat besar atau dapat dikatakan arus maksimum yang ditarik. Oleh karena itu, penurunan tegangan pada induktansi L yaitu (VL = IXL = I x 2πfrL) dan kapasitansi C yaitu (VC = IXC = I x I/2πfrC) juga akan sangat besar.
Dalam sistem tenaga, pada kondisi resonansi, tegangan berlebih yang terbentuk di seluruh komponen induktif dan kapasitif dari rangkaian seperti pemutus sirkuit, reaktor, dll., dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu, kondisi resonansi seri dihindari dalam sistem tenaga.
Namun pada beberapa perangkat elektronik seperti rangkaian antena penerima radio dan TV, rangkaian tunning, dll. Kondisi resonansi seri digunakan untuk menaikkan tegangan dan arus sinyal pada frekuensi (fr) yang diinginkan.