Bisnis
Perbedaan Antara Aset Tetap dan Aset Lancar
Perbedaan mendasar antara aset tetap dan aset lancar terletak pada seberapa likuid aset tersebut, yaitu jika aset tersebut dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun, maka aset tersebut dianggap sebagai aset lancar sedangkan aset tersebut disimpan oleh perusahaan untuk jangka waktu tertentu. lebih dari satu tahun buku, maka disebut dengan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar.
Dalam akuntansi, kita sering menjumpai istilah aset, yang menunjukkan barang atau sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang diharapkan memberikan manfaat moneter di masa depan, dalam bentuk arus kas. Aset diklasifikasikan menjadi aset tetap dan aset lancar.
Jadi, mari kita simak artikel yang disediakan, untuk lebih memahami keduanya.
Tabel Perbandingan
Pengertian | Aset tetap adalah aset jangka panjang yang diperoleh suatu entitas untuk tujuan penggunaan berkelanjutan untuk menghasilkan pendapatan. | Aset lancar mengacu pada sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk diperdagangkan dan disimpan tidak lebih dari satu tahun. |
Konvertibilitas | Tidak mudah dikonversi menjadi uang tunai. | Mudah dikonversi menjadi uang tunai. |
Periode penahanan | Lebih dari setahun | Kurang dari setahun |
Penilaian | Biaya lebih sedikit depresiasi | Biaya atau nilai pasar mana yang lebih rendah. |
Pembiayaan | Dana jangka panjang digunakan untuk membiayai aset tetap. | Dana jangka pendek digunakan untuk membiayai aset lancar. |
Jaminan | Tidak dapat dijaminkan | Dapat dijaminkan |
Biaya | Penciptaan biaya tetap. | Penciptaan biaya mengambang. |
Penjualan aset | Akan mengakibatkan modal untung atau rugi. | Akan menghasilkan pendapatan untung atau rugi. |
Cadangan revaluasi | Tercipta ketika nilainya diapresiasi. | Tidak diciptakan sama sekali. |
Pengertian Aset Tetap
Aset Tetap adalah bagian dari aset tidak lancar yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk digunakan secara produktif oleh perusahaan dan bukan untuk dijual kembali.
Mereka diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi selama lebih dari satu tahun buku dan dipegang oleh perusahaan untuk menjalankan operasional bisnis. Di neraca, aset tetap dilaporkan sebesar nilai buku bersihnya, yaitu harga beli dikurangi penyusutan atau amortisasi, tergantung keadaannya.
Terdiri dari aset tetap berwujud, aset tetap tidak berwujud, modal dalam penyelesaian, aset tidak berwujud dalam pengembangan. Ini mencakup tanah & bangunan, pabrik & mesin, komputer, kendaraan, properti sewa, furnitur & perlengkapan, perangkat lunak, hak cipta, paten, niat baik, dan sebagainya.
Pengertian Aset Lancar
Suatu aset dikatakan aset lancar bila diperkirakan akan direalisasikan atau dimaksudkan untuk dijual atau dikonsumsi dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan.
Perusahaan memegang aset lancar dalam bentuk uang tunai atau konversinya menjadi uang tunai atau untuk digunakan dalam penyediaan barang dan jasa.
Ini diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Ini mencakup investasi lancar, persediaan, pinjaman dan uang muka jangka pendek, piutang usaha, kas dan setara kas, surat berharga, biaya dibayar di muka, dll.
Perbedaan Utama Antara Aset Tetap dan Aset Lancar
Perbedaan antara aset tetap dan aset lancar dapat digambarkan dengan jelas atas dasar-dasar sebagai berikut:
- Aset tidak lancar yang dimiliki entitas untuk tujuan penggunaan berkelanjutan untuk menghasilkan pendapatan disebut aset tetap. Aset lancar yang dimaksud dengan barang-barang yang dimiliki untuk tujuan dijual kembali dan juga untuk jangka waktu paling lama satu tahun
- Konversi suatu aset tetap menjadi uang tunai tidak dapat dilakukan dengan mudah. Sebaliknya, aset lancar segera diubah menjadi uang tunai.
- Aset tetap digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Dengan demikian, mereka ditahan selama lebih dari satu tahun. Sebaliknya, perusahaan menyimpan aset lancar, dalam bentuk tunai atau dalam bentuk yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai. Oleh karena itu, aset tersebut dimiliki kurang dari satu tahun.
- Aset tetap dinilai berdasarkan nilai buku bersih, yaitu biaya awal aset dikurangi penyusutan. Sebaliknya, penilaian aset lancar didasarkan pada biaya perolehan atau nilai pasar, mana yang lebih rendah.
- Karena investasi pada aset tetap memerlukan investasi modal yang besar, maka dana jangka panjang digunakan untuk perolehannya. Berbeda dengan aset lancar yang memerlukan pembiayaan jangka pendek untuk perolehannya.
- Aset (Aktiva) tetap tidak dapat diagunkan, sedangkan aset (aktiva) lancar dapat diagunkan, sebagai jaminan pemberian pinjaman.
- Biaya tetap timbul pada aset tetap sedangkan aset lancar dikenakan biaya mengambang.
- Ketika perusahaan menjual aset lancar, keuntungan atau kerugian yang diderita bersifat pendapatan. Sebaliknya penjualan aset tetap akan menimbulkan keuntungan atau kerugian modal bagi perusahaan.
- Cadangan revaluasi dibuat jika terjadi apresiasi nilai aset tetap, sedangkan cadangan revaluasi tidak dibuat jika terjadi apresiasi nilai aset lancar.
Kesimpulan
Sebagai penutup pembahasannya, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud bukanlah jenis asetnya, melainkan tujuan perolehan aset tersebut, yaitu jika aset tersebut dimiliki oleh perusahaan untuk tujuan dijual kembali, maka aset tersebut aset lancar, sedangkan jika aset tersebut diperoleh untuk membantu perusahaan dalam operasi dalam jangka waktu yang lama, maka disebut aset tetap.
Misalkan ada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kalkulator, maka itu adalah saham perusahaan tersebut dan karenanya dianggap sebagai aset lancar.
Sebaliknya, jika ada toko kelontong yang kalkulatornya digunakan oleh pemilik toko untuk menghitung jumlah total tagihan, maka itu adalah aset modal usaha.