Uncategorized
Perbedaan Antara Termokopel dan Termistor
Perbedaan yang paling signifikan antara termokopel dan termistor adalah bahwa dalam termokopel parameter penginderaan adalah tegangan yang menginduksi antara dua logam yang berbeda.
Sedangkan pada termistor resistansi adalah parameter penginderaan suhu. Perbedaan lain antara termistor dan termokopel ditunjukkan di bawah ini dalam tabel perbandingan.
Termokopel dan termistor keduanya adalah perangkat penginderaan suhu, tetapi mereka memiliki prinsip kerja yang berbeda. Dalam termistor, variasi suhu mengubah resistansi materialnya.
Sementara dalam termokopel, perubahan suhu menginduksi tegangan antara kabel logam yang berbeda.
Tabel Perbandingan
Definisi Termokopel
Termokopel digunakan untuk merasakan dan mengukur suhu. Termokopel adalah alat pengukur suhu. Dalam termokopel, dua kabel dari logam yang berbeda dihubungkan pada satu titik. Kedua logam yang berbeda menginduksi tegangan karena variasi suhu logam.
Termokopel digunakan untuk mengukur suhu industri besar. Ini lebih murah dan lebih akurat.
Definisi Termistor
Termistor adalah jenis resistor termal yang resistansinya berubah dengan suhu. Itu terbuat dari bahan semikonduktor. Termistor memiliki dua jenis koefisien suhu, yaitu positif dan negatif. Dalam termistor, koefisien suhu menunjukkan hubungan antara variasi nilai resistansi dan suhu.
Dalam koefisien suhu positif, resistansi meningkat dengan meningkatnya suhu sedangkan dalam koefisien suhu negatif, resistansi berkurang dengan meningkatnya suhu.
Termistor digunakan untuk mengukur suhu kecil. Termistor memiliki timah yang resistansinya mengurangi akurasinya. Ini memiliki sensitivitas tinggi, yaitu, dapat mendeteksi variasi suhu yang kecil sekalipun.
Perbedaan Utama Antara Termokopel dan Termistor
1. Termokopel adalah alat pengukur suhu dan termistor adalah jenis resistor termal.
2. Termokopel terbuat dari logam atau paduan logam. Sedangkan termistor dibuat oleh semikonduktor atau oleh oksida magnesium, nikel atau kobalt.
3. Termokopel memiliki akurasi yang tinggi dibandingkan dengan termistor. Termistor memiliki timah yang resistansinya mengurangi akurasinya.
4. Rentang pengukuran suhu termistor adalah -50° C hingga 250° C sedangkan termokopel adalah -200° C hingga 1250° C.
5. Termistor memberikan respon cepat dibandingkan dengan termokopel. Waktu respons kedua sensor tergantung pada ukurannya.
6. Dalam termokopel, variasi suhu ditentukan oleh tegangan yang diinduksi pada sambungannya. Resistansi termistor berubah ketika suhu sekitarnya bervariasi.
7. Kurva karakteristik termokopel antara tegangan dan arus adalah linier. Kurva menunjukkan bahwa tegangan termokopel meningkat sehubungan dengan suhu. Sedangkan pada termistor, kurva karakteristik antara resistansi dan temperatur bersifat non-linier ketika termistor memiliki koefisien temperatur negatif. Kurva termistor non-linier menunjukkan bahwa resistansinya menurun dengan meningkatnya suhu.
8. Termokopel lebih murah dibandingkan dengan termistor karena termistor membutuhkan sumber daya eksternal.
9. Termistor dan termokopel keduanya digunakan untuk mengontrol dan mengukur suhu.
10. Termokopel digunakan dalam industri besar, sedangkan termistor digunakan dalam peralatan rumah tangga.
Kesimpulan
Termistor dan termokopel keduanya adalah jenis sensor suhu. Termistor digunakan dalam peralatan kecil untuk merasakan suhu, dan termokopel digunakan untuk mendeteksi suhu tinggi.