Info Menarik

Kenapa Susunan Tombol Keyboard Tidak Berurutan (QWERTY)

Kenapa Susunan Tombol Keyboard Tidak Berurutan (QWERTY)

 Anda mungkin sudah hafal dengan tata letak tombol-tombol QWERTY di smartphone maupun laptop. Tapi, apa kamu tau sejarah dari penemuan tombol QWERTY serta alasan kenapa QWERTY tidak berurutan sesuai abjad atau mengapa sampai saat ini kita malah menggunakan QWERTY dan bukan tombol yang lain?.

 Memang aneh bagi pengguna awam namun semua hal itu pastilah ada alasan nya mengapa semua tombol keyboard harus menggunakan standart qwerty memangnya kalau diurutkan saja ABCDE kenapa?.

 QWERTY adalah sebuah desain keyboard dengan standar barat atau berbasis alfabet latin. Jika kamu perhatikan keyboardmu, ada enam huruf pertama di bawah angka yang menunjukkan urutan Q-W-E-R-T-Y.

 Hampir semua keyboard yang digunakan di belahan bumi bagian barat menggunakan tata letak QWERTY. Bukan cuma negara barat aja, Indonesia pun menggunakan sistem tata letak yang sama.

 Beberapa negara memakai QWERTY dengan sedikit modifikasi, seperti yang ada di keyboard Swedia yang mencakup huruf Å, Ä, dan Ö dan keyboard Spanyol, yang berisi huruf Ñ dan Ç. Walaupun begitu, keyboard ini masih tetap menerapkan konsep QWERTY di sudut kiri atas.

 Banyak sekali hal yang mendasari alasan produsen menggunakan susunan keyboard qwerty terutama dalam hal mekanisme dan teknisnya, berikut ini saya paparkan alasan mengapa susunan keyboard Qwerty.

Sejarah Keyboard Qwerty

 Sejarah susunan QWERTY pada keyboard sangat erat kaitannya dengan sejarah penemuan mesin tik pertama di dunia. Orang yang berperan besar dalam susunan ini adalah Christopher Latham Sholes, seorang penemu dari Amerika Serikat yang berhasil menciptakan mesin tik praktis pertama pada tahun 1874.

 Model pertama yang dibuat oleh Sholes memakai konsep yang ada pada piano, yaitu keyboard dengan dua baris alfabet seperti contoh di bawah ini:

– 3 5 7 9 N O P Q R S T U V W X Y Z
2 4 6 8 . A B C D E F G H I J K L M

 Sayangnya, konstruksi Type Writer ini memiliki kelemahan yang membuat produk rentan terhadap kerusakan karena setiap karakter dipasang di atas logam yang akan berbenturan dan macet jika ditekan pada waktu yang bersamaan.

 Hal ini tentu saja membuat pekerjaan mengetik menjadi terganggu dan terhambat. Sang penemu mesin tik, Sholes tentu harus mengubah susunan huruf di mesinnya.

 Pada November 1868, Sholes kembali mengubah susunan terakhir dari alfabet O ke Z dan dari kanan ke kiri.

Selanjutnya, pada April 1870, Matthias Schwalbach membantu Sholes merancang sebuah mesin tik baru dengan 38 tombol yang berisi huruf kapital, angka 2 sampai 9, koma, titik, tanda penghubung, dan tanda tanya.

 Setelah melakukan berbagai riset, akhirnya Sholes menemukan susunan huruf yang tepat untuk mesin tik miliknya. Ia juga mengganti pola keyboard yang tadinya dua baris menjadi empat baris, yaitu dengan susunan sebagai berikut.

2 3 4 5 6 7 8 9 – , _
Q W E R T Y U I O P :
A S D F G H J K L M
& Z C X V B N ? ; . !

Kenapa Susunan Tombol Keyboard Tidak Berurutan (QWERTY)

 Susunan ini kemudian dipatenkan pada tahun 1878 dan menjadi standar penyusunan papan ketik pada mesin tik generasi selanjutnya. Kalau kamu lihat, tidak ada angka 0 dan 1 pada susunan keyboard tersebut. Sebab pada saat itu orang lebih suka menggunakan huruf O dan I untuk menggantikannya.

 Dengan semakin majunya teknologi mesin tik, dan bertambahnya karakter-karakter dan tanda baca pada mesin tik, maka susunannya pun disempurnakan menjadi seperti berikut. Susunan modern inilah yang kita gunakan hingga saat ini.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 – =
Q W E R T Y U I O P [ ]
A S D F G H J K L ; ‘
Z X C V B N M , . /

 Penggunaan susunan keyboard QWERTY pada mesin tik sudah sangat erat dengan kebiasaan banyak orang. Sehingga, pada saat era komputer digital dibuat, keyboard-nya pun dibuat dengan susunan yang sama. Sehingga memudahkan bagi orang yang terbiasa bekerja dengan mesin tik, kemudian beralih menggunakan komputer untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari.

 Sedangkan untuk penggunaan susunan keypad QWERTY pada handphone dimulai oleh Nokia 9000 Communicator pada tahun 1996, dan semakin populer ketika digunakan pada smartphone BlackBerry.

 Munculnya smartphone layar sentuh seperti iPhone dan berbagai jenis HP Android juga membuat penggunaan keyboard QWERTY semakin mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Susunan Keyboard Selain QWERTY

Ada keyboard lain seperti Dvorak dan Colemak yang penggunaannya sudah didukung oleh sistem operasi komputer dengan pengaturan mode khusus yang bisa disesuaikan.

Keyboard Dvorak

Keyboard Dvorak

 Susunan keyboard yang dipatenkan oleh Dr. August Dvorak pada tahun 1936 diberi nama Dvorak Simplified Keyboard.  Susunan ini dibuat untuk mempercepat pengetikan, dengan memperhatikan kata-kata yang sering muncul, lalu meletakkan huruf-huruf pembentuknya di posisi yang paling mudah dijangkau oleh tangan.

 Dvorak sebenarnya memiliki ambisi untuk menggantikan QWERTY sebagai susunan huruf standar. Namun, usaha ini gagal karena banyak orang memilih untuk tetap menggunakan QWERTY sebagai keyboard utamanya.

Keyboard Colemak

 Susunan keyboard Colemak dibuat oleh Shai Coleman. Fungsi utamanya adalah meningkatkan kecepatan mengetik hingga 2,2 kali lebih cepat daripada menggunakan QWERTY.

 Selain itu, susunan keyboard ini dibuat dengan sedemikian rupa sehingga mampu menghindarkan diri kamu dari Repetitive Strain Injury (RSI) Syndrom, yaitu sindrom alias rasa nyeri dan kejang pada syaraf dan otot tangan karena terlalu sering mengetik secara repetitif, alias berulang kali dalam waktu yang lama.

  Walaupun ada beberapa alternatif keyboard yang diklaim lebih intuitif, efisien, dan ergonomis ketimbang QWERTY. Tapi, sampai ini masih belum ada tata letak lain yang bisa menggantikan posisi QWERTY.

 Itu dia penjelasan dan sejarah panjang penemuan tata letak QWERTY yang masih kita gunakan sampai saat ini.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

To Continue Video Access. Please open via Chrome browser