Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Utilitas Kardinal dan Ordinal

Perbedaan Antara Utilitas Kardinal dan Ordinal

Utilitas adalah fenomena psikologis; yang menyiratkan kekuatan memuaskan suatu barang atau jasa. Hal ini berbeda-beda pada setiap orang, karena bergantung pada sikap mental seseorang.

Keterukuran utilitas selalu menjadi bahan perdebatan. Dua teori utama utilitas adalah utilitas kardinal dan utilitas ordinal. Banyak ekonom tradisional berpandangan bahwa utilitas diukur secara kuantitatif, seperti panjang, tinggi, berat, suhu, dll. Konsep ini dikenal sebagai konsep utilitas kardinal.

Di sisi lain, konsep utilitas ordinal menyatakan utilitas suatu komoditas dalam istilah ‘kurang dari’ atau ‘lebih dari’. Bacalah artikel ini untuk mengetahui perbedaan penting antara utilitas kardinal dan utilitas ordinal.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Utilitas Kardinal
Utilitas Ordinal
Pengertian Utilitas kardinal adalah utilitas dimana kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi barang atau jasa dapat dinyatakan secara numerik. Utilitas ordinal menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi barang atau jasa tidak dapat dinyatakan dalam satuan numerik.
Mendekati Kuantitatif Kualitatif
Realistis Lebih sedikit Lebih
Pengukuran Kegunaan Peringkat
Analisis Analisis Utilitas Marginal Analisis Kurva Indiferen
Dipromosikan oleh Ekonom Klasik dan Neo-Klasik Ekonom Modern

Definisi Utilitas Kardinal

Pengertian Utilitas Kardinal dirumuskan oleh para ekonom Neoklasik yang berpendapat bahwa utilitas dapat diukur dan dapat dinyatakan secara kuantitatif atau kardinal, yaitu 1, 2, 3, dan seterusnya.

Para ekonom tradisional mengembangkan teori konsumsi berdasarkan pengukuran utama utilitas, yang kemudian mereka ciptakan istilah 'Util' yang diperluas menjadi Unit utilitas. Diasumsikan bahwa satu util sama dengan satu unit uang, dan utilitas uang bersifat konstan.

Lebih lanjut, seiring berjalannya waktu, telah disadari bahwa pengukuran utilitas secara mendasar tidak mungkin dilakukan, sehingga menjadi kurang realistis. Ada banyak kesulitan dalam mengukur utilitas secara numerik, karena utilitas yang diperoleh konsumen dari suatu barang atau jasa bergantung pada sejumlah faktor seperti suasana hati, minat, selera, preferensi, dan banyak lagi.

Definisi Utilitas Ordinal

Utilitas Ordinal dikemukakan oleh ekonom modern, J.R. Hicks, dan R.G.D. Allen yang menyatakan bahwa konsumen tidak mungkin mengungkapkan kepuasan yang diperoleh suatu komoditas secara absolut atau numerik.

Para ekonom modern berpendapat bahwa utilitas adalah sebuah fenomena psikologis, tidak dapat diukur secara kuantitatif, teoretis, dan konseptual. Namun, seseorang dapat secara introspektif mengungkapkan apakah suatu barang atau jasa memberikan kepuasan yang lebih, kurang, atau setara jika dibandingkan satu sama lain.

Dengan cara ini, pengukuran utilitas bersifat ordinal, yaitu kualitatif, berdasarkan peringkat preferensi terhadap komoditas. Misalnya: Misalkan seseorang lebih menyukai teh daripada kopi dan kopi daripada susu. Oleh karena itu, dia dapat mengetahui secara subjektif kesukaannya, yaitu teh > kopi > susu.

Perbedaan Utama Antara Utilitas Kardinal dan Utilitas Ordinal

Poin-poin berikut ini patut diperhatikan sehubungan dengan perbedaan antara utilitas kardinal dan utilitas ordinal:

  1. Utilitas kardinal adalah utilitas dimana kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi barang atau jasa dapat diukur secara numerik. Utilitas ordinal menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu produk atau jasa tidak dapat diukur secara numerik.
  2. Utilitas kardinal mengukur utilitas secara objektif, sedangkan utilitas ordinal ada yang mengukur secara subjektif.
  3. Utilitas kardinal kurang realistis, karena pengukuran utilitas secara kuantitatif tidak mungkin dilakukan. Di sisi lain, utilitas ordinal lebih realistis karena bergantung pada pengukuran kualitatif.
  4. Utilitas kardinal, didasarkan pada analisis utilitas marjinal. Sebaliknya, konsep utilitas ordinal didasarkan pada analisis kurva indiferen.
  5. Utilitas kardinal diukur dalam utils, yaitu satuan utilitas. Sebaliknya, utilitas ordinal diukur berdasarkan peringkat preferensi suatu komoditas jika dibandingkan satu sama lain.
  6. Pendekatan utilitas kardinal dikemukakan oleh Alfred Marshall dan para pengikutnya. Sebaliknya, pendekatan utilitas ordinal dipelopori oleh Hicks dan Allen.

Kesimpulan

Kedua pendekatan analisis permintaan yang disebutkan di atas tidak saling bersaing, namun selama analisis perilaku konsumen, keduanya mewakili dua tingkat kecanggihan. Utilitas kardinal dan ordinal sangat penting untuk menilai dan menganalisis permintaan konsumen akan suatu barang atau jasa, apa pun tujuannya. 

You may like these posts: