Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Logam dan Nonlogam

Perbedaan Antara Logam dan Nonlogam

Identifikasi logam dan non-logam agak sulit jika Anda tidak tahu karakteristiknya. Sedangkan logam adalah zat padat, biasanya keras, berkilau dan tidak tembus cahaya. Di sisi lain, non-logam adalah bahan padat atau gas, di mana sifat logam tidak ada.

Materi adalah zat fisik yang menempati ruang dan memiliki massa. Ia hadir dalam tiga bentuk, yaitu unsur, senyawa dan campuran. Dari ketiga bentuk tersebut, unsur merupakan bentuk materi yang paling murni dan dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu logam, metaloid, dan nonlogam. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya, ketiga unsur ini terbagi dua.

Baca artikel untuk mendapatkan perbedaan antara logam dan non-logam.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Logam
Non-logam
Pengertian
Logam mengacu pada unsur-unsur alam yang keras, mengkilap, buram dan padat.
Non-logam menyiratkan zat-zat kimia yang lembut, tidak mengkilap, transparan dan rapuh.
Gambar
Sifat
Elektropositif
Elektronegatif
Struktur
Seperti kristal
Amorphic
Keadaan Fisik pada suhu kamar
Padat (kecuali merkuri dan galium)
Padat atau gas (kecuali Brom)
Kepadatan
Kepadatan tinggi
Kepadatan rendah
Penampilan
Berkilau
Tidak berkilau
Kekerasan
Kebanyakan logam keras, kecuali natrium.
Kebanyakan non-logam lunak, kecuali berlian.
Sifat lunak
Lunak
Tidak dapat ditempa
Keuletan
Elastis
Tidak elastis
Nyaring
Nyaring
Tidak nyaring
Konduksi
Penghantar panas dan listrik yang baik
Penghantar panas dan listrik yang buruk
Titik leleh dan titik didih
Titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi.
Titik leleh dan titik didih rendah.
Elektron
1 sampai 3 elektron pada kulit terluar.
4 sampai 8 elektron pada kulit terluar.
Oksigen
Bereaksi dengan oksigen dan membentuk oksida basa.
Bereaksi dengan oksigen dan membentuk oksida asam.
Asam
Bereaksi dengan asam dan menghasilkan gas hidrogen.
Biasanya tidak bereaksi dengan asam.

Definisi Logam

Logam digunakan untuk mengartikan unsur-unsur alam yang padat, berkilau, buram dan kepadatan lebih tinggi. Logam memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat tinggi. Mereka secara efektif menghantarkan panas dan listrik.

Dalam logam, atom-atom tersusun dalam struktur kristal. Mereka bertindak sebagai agen pereduksi, karena mereka kehilangan elektron valensi dan membentuk kation. Beberapa contoh logam adalah perak, aluminium, emas, timah, nikel, tembaga, titanium, magnesium, besi, kobalt, seng, dll.

Logam keras dan umumnya digunakan dalam pembuatan mesin, ketel air, peralatan pertanian, mobil, peralatan industri, peralatan, pesawat terbang, dll.

Definisi Non-logam

Non-logam, seperti namanya, adalah unsur alam, yang tidak memiliki sifat logam. Ini biasanya hadir dalam bentuk padat atau gas, kecuali Brom, satu-satunya non-logam yang ada dalam bentuk cair. Mereka lembut, tidak berkilau (kecuali yodium) dan isolator panas dan listrik yang baik.

Misalnya. Nitrogen, oksigen, hidrogen, argon, xenon, klorin dan lain sebagainya.

Susunan atom-atom nonlogam berada dalam struktur non-kristal atau amorf. Non-logam memiliki energi ionisasi dan keelektronegatifan yang tinggi karena memperoleh atau berbagi elektron valensi untuk membentuk anion. Mereka biasanya lunak, sehingga digunakan dalam pembuatan pupuk, penjernihan air, kerupuk, dan sebagainya.

Perbedaan Utama Antara Logam dan Non-logam

Perbedaan antara logam dan non-logam dapat digambarkan dengan jelas pada premis-premis berikut:

1. Unsur alam yang bersifat keras, mengkilat, buram dan padat adalah logam. Zat kimia yang bersifat lunak, tidak mengkilat, transparan dan getas adalah bukan logam.
2. Logam bersifat elektropositif karena mudah kehilangan elektron, sehingga bersifat reduktor. Sebaliknya, Non-logam bersifat elektronegatif karena mereka memperoleh elektron dan dengan demikian mereka adalah agen pengoksidasi.
3. Logam memiliki struktur kristal, sedangkan non-logam memiliki struktur amorf.
4. Pada suhu kamar, logam biasanya berbentuk padat, kecuali merkuri dan galium yang berbentuk cair. Sebaliknya, non-logam dapat ditemukan dalam bentuk padat atau gas, kecuali Brom yang merupakan satu-satunya non-logam yang ada dalam bentuk cair.
5. Massa jenis adalah rasio massa terhadap volume; logam memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-logam.
6. Logam terlihat halus dan mengkilat, sedangkan nonlogam biasanya tampak kusam.
7. Dalam hal kekerasan, logam umumnya merupakan zat keras, tetapi berbeda dari satu zat ke zat lainnya. Tidak seperti non-logam adalah zat lunak kecuali berlian, yang merupakan zat terkeras di bumi.
8. Kelenturan adalah karakteristik logam, untuk diubah menjadi lembaran tipis ketika dipukul dengan palu. Sebaliknya, non-logam rapuh, seperti saat dipukul dengan palu, non-logam dipecah menjadi beberapa bagian.
9. Keuletan adalah sifat logam, untuk ditarik ke dalam kabel, tetapi non-logam tidak memiliki sifat seperti itu.
10. Sonorous adalah fitur logam menghasilkan suara yang dalam atau dering. Namun, non-logam tidak nyaring.
11. Logam mendukung konduksi panas dan listrik. Sebaliknya, non-logam adalah isolator, sehingga tidak mendukung konduksi panas dan listrik.
12. Logam memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi. Sebaliknya, non-logam direbus dan dilelehkan pada suhu yang relatif rendah.
13. Pada kulit terluar, logam terdiri dari 1 hingga 3 elektron, sedangkan non-logam terdiri dari 4 hingga 8 elektron.
14. Logam bereaksi dengan oksigen membentuk oksida logam, yang bersifat basa, sehingga memiliki ikatan elektrovalen atau ion. Di sisi lain, ketika non-logam bereaksi dengan oksigen untuk membentuk oksida non-logam yang bersifat asam dan dengan demikian, mereka memiliki ikatan kovalen.
15. Logam bereaksi dengan asam encer, menghasilkan garam dan gas hidrogen. Sebaliknya, non-logam biasanya tidak bereaksi dengan asam encer.

Kesimpulan

Semua benda di sekitar kita terdiri dari logam atau non-logam. Unsur-unsur yang menghantarkan sifat-sifat logam dan non-logam disebut sebagai metaloid. Ini termasuk boron, silikon, germanium, arsenik, dll. 

You may like these posts: